Pekanbaru (BM) – Suasana berbeda terasa di halaman Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Minggu (17/8/2025), saat upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia berlangsung.
Dua gajah sumatera bernama Vera dan Jopi mencuri perhatian para peserta dan tamu undangan. Satwa dilindungi yang berasal dari Pusat Latihan Gajah (PLG) Minas itu tidak sekadar hadir sebagai simbol konservasi, tetapi terlibat langsung dalam prosesi.
Momen mengesankan terjadi ketika gajah Vera menyerahkan kalungan bunga kepada petugas upacara. Di sisi lain, Jopi menemani mahot Gono yang membacakan teks Undang-Undang Dasar 1945, menciptakan pemandangan yang tidak biasa namun penuh makna.
Tepuk tangan meriah mengiringi momen itu. Kedisiplinan petugas manusia berpadu dengan ketaatan satwa, menjadikan peringatan kemerdekaan terasa lebih hidup dan menyentuh.
Kepala BBKSDA Riau, Supartono, menyebut pelibatan gajah dalam upacara bukan sekadar seremoni. “Kami ingin masyarakat mengingat bahwa gajah sumatera adalah satwa yang harus dilestarikan. Ini bentuk edukasi agar masyarakat makin peduli,” ujarnya.
Tahun ini merupakan kali kedua BBKSDA Riau mengikutsertakan gajah dalam upacara kenegaraan. Langkah ini menjadi bagian dari strategi memperkuat pesan konservasi lewat pendekatan emosional.
Gajah Vera dan Jopi adalah satwa binaan yang telah lama menjadi bagian dari program pelestarian BBKSDA Riau. Keduanya dikenal jinak dan terlatih dalam mendampingi kegiatan edukatif.
Selain kehadiran gajah, BBKSDA Riau juga membagikan bibit tanaman kepada pengendara yang melintas, sebagai bentuk kampanye pelestarian lingkungan.
Wajah-wajah bahagia terlihat di antara peserta yang mengabadikan momen langka ini. Beberapa warga berfoto dari jarak aman, menyaksikan Vera dan Jopi berdiri tegak, menjadi simbol hidup dari upaya perlindungan satwa endemik Indonesia. ***