Esai Foto | Rumah Jahit Lestari: Bukti Kasih Sosial TJSL PHR untuk Riau

Pekerja Pertamina Hulu Rokan (PHR) mendampingi proses produksi konveksi Rumah Jahit Lestari (RJL), Duri, Kabupaten Bengkalis, Riau, Rabu (24/9/2025) . Selain mengadakan pelatiha, PHR juga telah memberikan, bantuan mesin, hingga pendampingan melalui program  Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).Foto: Azwar/bermutunews.com

Saling bersahutan tiada henti, deru mesin jahit tak pernah hening di ruko kecil Jalan Asrama Tribrata, Mandau, Duri, Riau. Di sinilah Rumah Jahit Lestari (RJL)  lahir dari tekad Suci Sustari (45), mantan guru Bahasa Inggris yang berani menempuh jalur baru. “Filosofi saya sederhana: dari tidak bisa menjadi bisa,” ujarnya. Kini RJL memproduksi 1.500 baju coverall per bulan dengan omzet hampir Rp1 miliar.

Owner Rumah Jahit Lestari (RJL), Suci Sustari melihat proses produksi di konveksi Rumah Jahit Lestar (RJL), Duri, Kabupaten Bengkalis, Riau, Rabu (24/9/2025). Selain memantau hasil kerja dari penjahit binaannya, hal ini dilakukan Suciuntuk  memastikan agar jahitan terlihat rapi dan berkualitas .Foto: Azwar/bermutunews.com

Tahun 2021, Suci pindah ke Duri dan melihat peluang lewat program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina Hulu Rokan (PHR). Ia mengajukan proposal usaha jahit coverall, menekankan misi sosial bagi warga sekitar. Modal awal minim: ruko sewa bulanan, pemasaran hanya bermotor. Berkat pelatihan, bantuan mesin, dan pendampingan PHR, RJL berkembang pesat. Pada 2022 resmi berbadan hukum PT, setahun kemudian penjahitnya mengantongi sertifikat BNSP.

Penjahit  menyelesaikan jahitan pakaian coverall di konveksi Rumah Jahit Lestar (RJL), Duri, Kabupaten Bengkalis, Riau, Rabu (24/9/2025). Dalam sehari penjahit dapat menyelesaikan 1hingga 2 pasang pakaian pelindung kerja yang tahan akan percikan api. Foto: Azwar/bermutunews.com
Pekerja Pertamina Hulu Rokan (PHR) mendampingi proses produksi konveksi Rumah Jahit Lestari (RJL), Duri, Kabupaten Bengkalis, Riau, Rabu (24/9/2025) . Selain mengadakan pelatiha, PHR juga telah memberikan, bantuan mesin, hingga pendampingan melalui program  Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).Foto: Azwar/bermutunews.com

RJL menerapkan strategi unik: harga seragam semua ukuran, garansi perbaikan enam bulan, dan gratis ongkir nasional. Kebijakan ini membuat perusahaan migas lokal dan nasional menjadi pelanggan tetap. “Kami kirim ke Papua hingga Makassar tanpa ongkos kirim,” kata Suci.

Owner Rumah Jahit Lestari (RJL), Suci Sustari menjelaskan proses awal berdirinya Rumah Jahit Lestar (RJL), hingga berkembang pesat di Duri, Kabupaten Bengkalis, Riau, Rabu (24/9/2025). Selain mampu membina warga sekitar, Suci mampu mempekerjakan puluhan karyawan dengan omzet hingga 1 Miliar pertahun.Foto: Azwar/bermutunews.com
Owner Rumah Jahit Lestari (RJL), Suci Sustari mendampingi proses produksi di konveksi Rumah Jahit Lestar (RJL), Duri, Kabupaten Bengkalis, Riau, Rabu (24/9/2025). Rumah Jahit Lestari (RJL) merupakan UMKM binaan Pertamina Hulu Rokan (PHR) mampu menghasilkan 1.500 pakaian pelindung kerja dalam sebulan dan dipasarkan ke sebahagian kota-kota besar di seluruh Indonesia.Foto: Azwar/bermutunews.com

Misi sosial jadi napas utama. Suci membuka pelatihan gratis untuk siswi SMK, ibu rumah tangga, lansia, hingga penyandang disabilitas. Lulusan bisa mandiri, semi-mandiri dengan cicilan mesin, atau tetap menjahit untuk RJL. Upah Rp65 ribu per baju memberi penghasilan hingga tiga juta rupiah per bulan, peluang besar bagi mereka yang tak tamat sekolah.

Penjahit  menyelesaikan jahitan pakaian coverall di konveksi Rumah Jahit Lestar (RJL), Duri, Kabupaten Bengkalis, Riau, Rabu (24/9/2025). Saat ini di konveksi Rumah Jahit Lestar (RJL) telah menggunakan mesin jahit berjarum 2 dan 3. Sehingga jahitan lebih kuat dan rapi. Foto: Azwar/bermutunews.com
Pekerja Pertamina Hulu Rokan (PHR) mendampingi proses produksi konveksi Rumah Jahit Lestari (RJL), Duri, Kabupaten Bengkalis, Riau, Rabu (24/9/2025) . Selain mengadakan pelatiha, PHR juga telah memberikan, bantuan mesin, hingga pendampingan melalui program  Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).Foto: Azwar/bermutunews.com

RJL juga rutin menjahit baju Lebaran untuk anak panti asuhan dan kini menjadi Lembaga Pelatihan dan Kursus resmi. Setiap tahun mendapat dukungan puluhan mesin dari Kementerian Ketenagakerjaan. Sertifikasi NFPA, TKDN, dan SNI sedang dikejar untuk menembus pasar lebih luas.

Sejumlah produk kerajinan tangan berlabel Rumah Jahit Lestari (RJL), berjejer di rak dan meja ruko di konveksi Rumah Jahit Lestar (RJL), Duri, Kabupaten Bengkalis, Riau, Rabu (24/9/2025). Selain memproduksi pakaian pelindung kerja, Rumah Jahit Lestari (RJL)  juga memproduksi berbagai macam produk kerajinan tangan lainnya dan berbagai produk olahan dari limbah produksinya.Foto: Azwar/bermutunews.com

Pertamina Hulu Rokan menilai Rumah Jahit Lestari (RJL) sebagai contoh ideal program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

Wildan, Senior Officer CID Zona Rokan, mengatakan, “RJL menjadi pedoman social license to operate, yakni cara masyarakat mendukung operasi perusahaan migas. Dampaknya mencakup lingkungan, ekonomi, kesejahteraan, dan sosial.”

Program RJL juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB, seperti pengentasan kemiskinan, kesetaraan gender, penciptaan pekerjaan layak, dan produksi yang bertanggung jawab.

Senior Officer CID Zona Rokan, Wildan berkunjung ke konveksi Rumah Jahit Lestari, Duri, Kabupaten Bengkalis, Riau, Rabu (24/9/2025). Rumah Jahit Lestari (RJL) merupakan UMKM binaan Pertamina Hulu Rokan (PHR) mampu menghasilkan 1.500 pakaian pelindung kerja dalam sebulan dan saat ini juga telah dipasarkan ke sebahagian kota-kota besar di seluruh Indonesia.Foto: Azwar/bermutunews.com
Owner Rumah Jahit Lestari (RJL), Suci Sustari melihat proses produksi di konveksi Rumah Jahit Lestar (RJL), Duri, Kabupaten Bengkalis, Riau, Rabu (24/9/2025). Selain memantau hasil kerja dari penjahit binaannya, hal ini dilakukan Suciuntuk  memastikan agar jahitan terlihat rapi dan berkualitas .Foto: Azwar/bermutunews.com

“RJL bukan hanya tentang baju, tetapi membangun manusia,” tegas Suci. Dari ruko sewa hingga fasilitas setara garmen, perjalanannya membuktikan keterbatasan dapat diubah menjadi kekuatan—menginspirasi Riau dan Indonesia.(Azw)

Exit mobile version