HKI Paparkan Progres Proyek Tol dan Komitmen terhadap Pembangunan Berkelanjutan

Pekanbaru ( BM )– PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI), salah satu anak usaha strategis dari PT Hutama Karya (Persero), menyampaikan berbagai capaian dan rencana kerja mereka dalam acara Media Gathering yang digelar di Pekanbaru. Acara ini bertujuan membangun sinergi dengan media sekaligus menyosialisasikan perkembangan proyek infrastruktur yang tengah berjalan.

HKI merupakan anak perusahaan yang bergerak di sektor konstruksi, khususnya pembangunan jalan dan jembatan. Perusahaan ini mengambil peran penting dalam pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) yang membentang sepanjang 2.800 kilometer dari Lampung hingga Banda Aceh.

“HKI tidak mengerjakan seluruh ruas JTTS, namun lebih dari separuhnya dikerjakan oleh kami, sementara sisanya ditangani oleh perusahaan BUMN dan swasta lainnya,” ujar I Dewa Ayu Pradnyasari Analyst Corporate Communcation dan TJSL HKI dalam pemaparannya.

HKI juga memiliki tiga anak usaha yang bergerak di bidang pekerjaan tanah (earthwork), produksi infrastruktur migas dan pertambangan, serta manufaktur elemen konstruksi seperti girders dan precast. Selain itu, HKI telah membentuk beberapa Special Purpose Vehicle (SPV) untuk pelaksanaan proyek berbasis kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU), antara lain PT. Utama Mambelim Trans Papua, Panorama Sitinjau Lauik, dan Bogor Serpong Infra Selaras.

Komitmen pada ESG dan SDGs

Dalam operasionalnya, HKI menerapkan prinsip Environmental, Social and Governance (ESG). Mereka memastikan semua proyek mematuhi regulasi, memperhatikan kualitas dan keselamatan kerja (QHSE), serta mendukung program pembangunan berkelanjutan ( Sustainable Development Goals atau SDGs ).

“Lima SDGs utama yang kami dukung di 2024 antara lain kesetaraan gender, sanitasi lingkungan, pertumbuhan ekonomi, infrastruktur, serta tata kelola yang adil. Tahun depan, kami akan memperluas dukungan ke SDGs lain seperti pendidikan dan kesehatan,” jelasnya.

Selain itu, HKI mengimplementasikan teknologi digital dalam konstruksi seperti photogrammetry dan laser scanning untuk memastikan akurasi dan efisiensi dalam pembangunan jalan tol.

Proyek Strategis: Tol Lingkar Pekanbaru

Salah satu proyek utama yang sedang digarap HKI adalah Tol Lingkar Pekanbaru sepanjang 30,57 km. Proyek ini merupakan bagian dari ruas tol Pekanbaru–Rengat dan berfungsi sebagai penghubung antara tol Pekanbaru–Dumai dan tol lainnya yang sudah beroperasi.

“Tol ini akan memiliki tiga akses masuk atau interchange yaitu di Rimbo Panjang, Palas, dan Muara Fajar. Salah satu infrastruktur penting yang dibangun dalam proyek ini adalah Jembatan Siak sepanjang 97,5 meter yang akan melintasi Sungai Siak,” ujar Anditya Surya Arif Dinata – Site Cost Commercial Manager (SCCM) Proyek Tol Lingkar Pekanbaru.

Progress fisik proyek hingga pertengahan Juni 2025 telah mencapai lebih dari 53%, dengan sebagian pekerjaan rigid pavement (perkerasan kaku) telah rampung. Target penyambungan struktur Jembatan Siak ditargetkan selesai pada September 2025.

Respons terhadap Masyarakat dan Lingkungan

HKI menyadari aktivitas konstruksi mereka berdampak pada masyarakat, terutama di wilayah yang dilewati kendaraan proyek. Oleh karena itu, HKI berkomitmen melakukan maintenance jalan secara berkala serta mengembalikannya ke kondisi semula setelah proyek selesai.

Mereka juga telah melakukan survei dan inventarisasi dampak pekerjaan, termasuk terhadap potensi getaran yang merusak rumah warga, sebagai bagian dari bentuk pertanggungjawaban sosial.

Harapan dan Ke depan

Dengan selesainya Tol Lingkar Pekanbaru nantinya, masyarakat di wilayah Riau akan mendapatkan akses yang lebih cepat, nyaman, dan efisien ke berbagai kota dan kawasan industri. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dan mempercepat distribusi logistik.

Acara Media Gathering ditutup dengan sesi diskusi interaktif antara manajemen HKI dan para jurnalis yang hadir, guna memperkuat transparansi dan membangun komunikasi yang berkelanjutan.***

Exit mobile version