Pekanbaru (BM) -Satgas Udara di bawah kendali Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru terus memacu Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) sebagai strategi udara menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau. Sejak Mei 2025, langit provinsi ini rutin disemai garam demi mendatangkan hujan dan meredam kobaran api.
Dua unit pesawat jenis fixed wing diterjunkan secara bergantian, menyebarkan garam antara 800 kg hingga 1 ton dalam satu kali terbang. Hingga akhir Juli, sekitar 10 ton garam telah ditebarkan ke atmosfer Riau. Fokus utama semai awan ini ditujukan ke wilayah-wilayah dengan Karhutla parah seperti Rokan Hilir dan Rokan Hulu.
“Kami memaksimalkan tiap peluang pembentukan awan hujan di wilayah rawan asap,” ujar Komandan Lanud Roesmin Nurjadin, Marsma TNI Abdul Haris, Sabtu (26/7/2025). Ia menjelaskan, OMC merupakan bagian dari strategi terpadu yang dijalankan Satgas Karhutla untuk mempercepat pemadaman.
Upaya ini pun mulai menunjukkan hasil. Hujan dengan intensitas ringan hingga deras turun di beberapa wilayah Riau dalam beberapa hari terakhir, termasuk Jumat malam lalu. Kondisi ini dinilai sangat membantu meredam titik-titik api yang sebelumnya meluas.
Menurut Haris, keberhasilan OMC tak bisa dilepaskan dari sinergi berbagai lini. “OMC bukan kerja satu pihak. Ini kerja kolektif yang melibatkan koordinasi lintas instansi. Kami di udara, tim lain di darat dan air. Semua punya peran kunci,” katanya.
Selain menyemai garam, Satgas Udara juga mengerahkan helikopter untuk melakukan water bombing, khususnya di daerah yang sulit dijangkau tim darat seperti kawasan perbukitan. Operasi dari udara ini menjadi pelengkap aksi pemadaman di lapangan yang terus dilakukan tanpa henti.
Meski cuaca cerah terpantau di sebagian besar wilayah Riau pada Sabtu (26/7/2025), langkah pencegahan tetap digencarkan. Satgas Karhutla tetap siaga penuh untuk memastikan tak ada kebakaran baru yang muncul.***