null

Prihatin Ketidakadilan Terhadap Alam dan Bumi, Kapolda Riau Usung Konsep Green Policing

Pekanbaru (BM) – Kepala Kepolisian Daerah Riau, Irjen Pol Herry Heryawan menyuarakan kegelisahan mendalam terhadap dua bentuk ketidakadilan besar yang ia temui. Sikap ketidakadilan terhadap manusia dan ketidakadilan terhadap bumi.

Pernyataan tegas itu ia sampaikan saat menghadiri malam puncak peringatan Hari Bhayangkara ke-79 sekaligus Hari Jadi ke-241 Kota Pekanbaru
bersempena menggenapi 100 hari dirinya menjabat sebagai Kapolda Riau, yang berlangsung di Rumah Singgah Tuan Kadi, Kampung Bandar, Kecamatan Senapelan, Sabtu (21/6/2025) malam.

“Saat saya pertama kali menginjakkan kaki di Riau pada 17 Maret 2025, saya langsung merasakan ketimpangan yang menyentuh dua sisi kehidupan. Ketidakadilan terhadap masyarakat, dan juga terhadap alam kita yang kian terpinggirkan,” ucap Irjen Herry, disambut riuh tepuk tangan tamu yang hadir.

Sebagai wujud nyata komitmen kepolisian dalam menjawab tantangan itu, Polda Riau mengusung sebuah konsep progresif: Green Policing. Sebuah pendekatan kepolisian modern yang tidak hanya melindungi manusia, tetapi juga menjunjung tinggi hak-hak alam dan keberlanjutannya.

“Green Policing bukan sekadar jargon. Ini adalah bentuk nyata bahwa keadilan bukan hanya untuk manusia, tetapi juga untuk bumi tempat kita berpijak. Tuah laut ada pada ombaknya, tuah hutan ada pada rimbanya, dan tuah manusia ada pada budi baiknya,” ujar Irjen Herry dengan penuh makna.

Dalam kesempatan itu, Irjen Herry juga menyinggung pentingnya menyelamatkan kawasan konservasi seperti Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) yang selama ini menjadi simbol konflik antara kepentingan manusia dan kelestarian alam. Ia menekankan pentingnya sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan penegak hukum dalam menjaga kawasan tersebut dari perambahan ilegal dan perusakan lingkungan.

“Kita harus jaga marwah Tesso Nilo. Hutan ini bukan sekadar pohon dan tanah, tetapi napas dari budaya dan kehidupan masyarakat Riau. Jika hutan ini rusak, maka nilai-nilai kehidupan kita ikut tergerus,” tambahnya.

Irjen Herry pun menutup sambutannya dengan ajakan menyentuh. Ia mendorong seluruh masyarakat Riau untuk memelihara nilai luhur budi pekerti yang menjadi warisan nenek moyang, sekaligus menjaga bumi sebagai amanah bersama.

“Mari kita rawat budi baik dan bumi kita. Dengan begitu, kita tidak hanya mewariskan nilai-nilai kebajikan, tapi juga harapan dan masa depan untuk generasi yang akan datang,” pungkasnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

null