Pelalawan (BM) – PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Area Pekanbaru bersama sejumlah awak media melaksanakan kunjungan ke Stasiun Gas Pressure Regulating Station (PRS), Metering Regulating Station (MRS), dan Regulating Station (RS) di Kabupaten Pelalawan, Rabu (3/8/2025).
Rombongan juga berkesempatan menyambangi pelanggan Jaringan Gas (Jargas) PGN di Pangkalan Kerinci untuk mendengarkan langsung pengalaman mereka.
Dalam kunjungan tersebut, Teknisi Jargas PGN Area Pelalawan, Riza Fahri, menegaskan pihaknya terus memaksimalkan pengawasan guna memastikan penyaluran gas bumi berjalan aman dan sesuai standar operasional (SOP).
“Dari PRS gas dialirkan ke MRS, lalu dari MRS ke RS. Selanjutnya, dari RS disalurkan ke meter pelanggan hingga sampai ke kompor. Setiap tahap mengalami penurunan tekanan secara bertahap agar aman,” jelas Riza.
Ia memaparkan, dari sumur gas di Off Take Station (OTS), gas awalnya memiliki tekanan 50 bar. Setelah masuk MRS, tekanan diturunkan menjadi sekitar 4,2 bar, kemudian menjadi 3 bar di RS, dan akhirnya hanya 0,03 bar saat sampai di kompor pelanggan.
“Dengan sistem ini, tekanan gas terus dipantau agar stabil. Jika tekanan naik akan mudah terdeteksi. Kami bisa segera menutup dan mengendalikan tekanan aliran gas dari MRS atau RS agar tidak berdampak pada pelanggan,” tambahnya.
Sementara itu, Area Head PGN Pekanbaru, Charly Manullang, menegaskan bahwa gas bumi yang disalurkan PGN aman digunakan masyarakat, baik rumah tangga, komersial, maupun industri.
“Gas bumi pada dasarnya tidak berbau. Namun demi keamanan, sebelum didistribusikan, gas diberi bau khas dengan menambahkan odorant agar mudah terdeteksi bila terjadi kebocoran. Petugas kami juga siaga 24 jam untuk melayani pelanggan,” ujarnya.
Charly menjelaskan, tarif jargas PGN terbagi dua kategori, yakni:
RT1: Rp4.825 per m³
RT2: Rp7.725 per m³
Menurutnya, potensi gas di Pelalawan cukup besar dan telah mampu memenuhi kebutuhan beberapa kabupaten di Riau. Hingga Agustus 2025, jumlah pelanggan Jargas PGN di Pelalawan tercatat sekitar 3.000 sambungan rumah. “Targetnya jumlah ini akan terus bertambah seiring meningkatnya minat masyarakat serta kemudahan pelayanan instalasi,” katanya.
Pelanggan Rasakan Manfaat
Yusrizal (52), warga Jalan Pepaya, Pangkalan Kerinci, mengaku sangat terbantu sejak berlangganan jargas hampir setahun terakhir.
“Sebelum ada jargas, kami repot membawa tabung gas melon. Sekarang lebih praktis dan aman. Kami sangat mengapresiasi PGN,” tuturnya.
Hal serupa dirasakan Ibu Sutiyem (63), warga Jalan Amirudin Gang 2000 Kelurahan Pangkalan Kerinci Timur, pelaku UMKM olahan makanan ringan. Menurutnya, jargas membuat produksi usaha menjadi lebih lancar.
“Kalau pakai tabung elpiji, kalau habis tiba-tiba saya bingung harus minta siapa untuk memasang. Dengan jargas, saya tidak khawatir lagi. Produksi pun jadi lebih cepat,” ungkapnya.
Manfaat lain juga dirasakan Ali Basyah (57), pedagang nasi goreng dan mie Aceh di Jalan Pepaya. Ia mengaku jargas membantu meringankan beban keluarga.
“Dulu sering kesulitan mencari elpiji 3 kg, apalagi kalau habis malam-malam. Sejak ada jargas, Alhamdulillah lebih mudah dan lebih hemat. Biaya bulanan saya bisa turun dari sebelumnya tergantung pemakaian,” jelasnya.
Ali menambahkan, meski untuk usaha dagangnya masih memakai tabung 3 kg karena butuh api besar, kebutuhan rumah tangga kini sepenuhnya terbantu jargas.
Layanan 24 Jam
Sejauh ini, pelanggan di Pelalawan tidak mengalami kendala berarti. Petugas teknis PGN rutin melakukan pengecekan bulanan dan selalu siap memberikan layanan darurat 24 jam.
Dengan hadirnya Jargas PGN, masyarakat Pelalawan kini menikmati kemudahan, keamanan, serta efisiensi dalam memenuhi kebutuhan energi, baik untuk rumah tangga, usaha kecil, maupun industri.***