Esai Foto | “ Jasmerah” : Batu Tua Ini Saksi Keperkasaan Blok Rokan

Petugas CORE Lab PHR Zona Rokan, memperlihatkan jenis sampel cutting, yang dikeluarkan dari kantong penyimpanan khusus dan berlabel, di pusat riset geologi, Rumbai, Pekanbaru, Riau, Rabu(24/9/2025). Batu ini masing-masing memiliki data asal batu ditemukan dan di kedelalaman berapa kaki , guna untuk kebutuhan penelitian. Foto: Azwar/bermutunews.com

Presiden pertama Republik Indonesia, Bung Karno, pernah melontarkan kata jasmerah. Istilah yang sederhana, namun sulit dilupakan. Kata itu merupakan kependekan dari kalimat jangan melupakan sejarah. Kehidupan ini adalah keberlanjutan; begitu pula perjuangan Pertamina Hulu Rokan (PHR) dalam berupaya mempertahankan ketersediaan produksi minyak dan gas (migas).

Di balik gerbang keamanan PHR Rumbai, di kawasan asri dan lingkungan hijau, berdiri sebuah bangunan kokoh dan terjaga. Di situlah CORE Lab PHR Zona Rokan berada. Inilah pusat riset geologi yang menjadi “perpustakaan batuan” dari sumur-sumur minyak legendaris, saksi bisu keperkasaan Blok Rokan.

Senior Geophysic Interpreter CORE Lab PHR Zona Rokan , Cahyo Raharjo saat memaparkan kepada pengunjung beberapa jenis sampel cutting, sidewall core, dan core penuh, di pusat  riset geologi, Rumbai, Pekanbaru, Riau, Rabu (24/9/2025).  PHR memiliki fasilitas yang difungsikan sebagai sumber data pengembangan Sumur Zona Rokan, laboratorium geologi yang menyimpan sekitar 280 ribu data batuan pengeboran sumur (Core Sample), dari lebih 80 lapangan minyak di Wilayah Kerja Rokan. Foto: Azwar/bermutunews.com

Disinilah peran penting CORE Lab: menyimpan dan merawat sampel batuan yang menjadi simpul untuk memahami kondisi bebatuan bawah tanah, sekaligus penentu strategi eksplorasi demi menjamin ketersediaan produksi migas di masa depan.

Dengan suhu ruangan yang dijaga khusus, aroma khas campuran tanah lembap dan minyak mentah masih terasa samar. Di meja kokoh setinggi satu meter, bebatuan tersusun rapi; ada pula yang disimpan dalam tabung kecil transparan dan logam panjang, dilengkapi kode informasi (label).

Senior Manager Subsurface PHR Zona Rokan, Yunus Alamsyah didampingi Senior Geologis Waterflood Asa Fadinda, saat memaparkan kepada pengunjung beberapa jenis sampel cutting, sidewall core, dan core penuh, di pusat  riset geologi, Rumbai, Pekanbaru, Riau,  Rabu (24/9/2025). Foto: Azwar/bermutunews.com

Pada setiap label tercantum kode sumur, kedalaman pengambilan, serta tanggal pengeboran. “Setiap tabung di sini menyimpan sejarah jutaan tahun,” ujar Cahyo Raharjo, Senior Geophysic Interpreter yang memimpin pengelolaan laboratorium.

Menjaga 280 Ribu Data Sampel

Petugas CORE Lab PHR Zona Rokan, Helmi Yandri menata beberapa jenis sampel cutting, agar tidak berubah dari tempat penatannya, di pusat riset geologi, Rumbai, Pekanbaru, Riau,  Rabu (24/9/2025).  Cutting tersebut telah ditempatkan ditempat yang berbeda guna memudahkan penelitian. Foto: Azwar/bermutunews.com

PHR Zona Rokan saat ini merawat sekitar 280 ribu data sampel batuan, termasuk cutting, sidewall core, dan core penuh. Setiap sampel dicatat dalam sistem basis data yang ketat. “Kami menyusunnya dalam katalog digital. Jika nanti tim eksplorasi membutuhkan, mereka bisa mencari berdasarkan kedalaman, lokasi sumur, atau jenis batuan,” kata Cahyo. Katalog ini penting agar data puluhan tahun tetap terjaga dan dapat diakses generasi geolog berikutnya.

Senior Geophysic Interpreter CORE Lab PHR Zona Rokan , Cahyo Raharjo saat memaparkan kepada pengunjung beberapa jenis sampel cutting, sidewall core, dan core penuh, di pusat  riset geologi, Rumbai, Pekanbaru, Riau,  Rabu (24/9/2025).  Dari paparannya Cahyo Raharjo juga menjelaskan masing-masing informasi vital tentang struktur geologi dan kandungan hidrokarbon. Foto: Azwar/bermutunews.com

Asa Fadinda, Senior Geologis Waterflood, menjelaskan kaitan erat antara sampel batuan dan teknik waterflooding—metode menginjeksi air ke reservoir untuk mendorong minyak keluar.
“Sebelum memilih interval batuan yang akan dianalisis di Duri, kami menata core untuk mencari yang paling potensial,” kata Asa. Dari sampel berdiameter minimal 1,5 inci dan panjang tiga inci, tim mengambil potongan horizontal untuk uji injeksi air. “Kami perlu tahu apakah lapisan batuan masih memiliki potensi minyak yang layak didorong dengan air.”

Hasil uji laboratorium menentukan tingkat keyakinan tim dalam menginjeksi air. “Data ini memperkuat keyakinan kami dalam mengeksekusi waterflooding. Tanpa data core yang akurat, risiko kegagalan bisa saja terjadi,” jelasnya.

Senior Geophysic Interpreter CORE Lab PHR Zona Rokan , Cahyo Raharjo meraba sampel cutting,untuk mengetahui kasar atau halusnya permukaan bebatuan dari perut bumi, di pusat riset geologi, Rumbai, Pekanbaru, Riau,  Rabu (24/9/2025).  Cahyo Raharjo juga menjelaskan masing-masing batu memiliki perbedaan. Jika diraba, kita dapat mengenali tekstur, densitas, dan porositas. Foto: Azwar/bermutunews.com

Asa menekankan pentingnya mengenali perbedaan lapisan batu pasir dan batu lempung. “Perhatikan warna-warna ini. Yang cerah adalah batu pasir, tempat minyak berada. Yang gelap adalah batu lempung yang bertindak sebagai sekat,” ujarnya.

Perbedaan porositas dan permeabilitas menentukan kemudahan minyak mengalir. Reservoir konvensional dengan dominasi batu pasir memiliki permeabilitas tinggi, sedangkan lapisan bercampur lempung lebih sulit dieksploitasi. “Inilah tantangan kami. Tidak semua reservoir seindah yang dibayangkan. Data core membantu kami merancang strategi yang tepat,” kata Asa.

Senior Geophysic Interpreter CORE Lab PHR Zona Rokan , Cahyo Raharjo memperlihatkan jenis sampel cutting yang dimasukkan kedalam botol bening berlabel, di pusat  riset geologi, Rumbai, Pekanbaru, Riau,  Rabu (24/9/2025).  Cahyo Raharjo juga menjelaskan informasi masing-masing sampel guna untuk penelitian. Foto: Azwar/bermutunews.com

Menjaga ratusan ribu sampel bukan perkara mudah. Suhu ruangan harus stabil, kelembapan dikontrol, dan setiap tabung diperiksa secara berkala. “Kalau terlalu lembap, sampel bisa berjamur. Jika terlalu kering, bisa retak,” jelas Helmi Yandri, salah satu petugas laboratorium.

Selain perawatan fisik, tantangan lain adalah digitalisasi data lama. Banyak sampel berasal dari pengeboran puluhan tahun lalu dengan catatan manual. “Kami harus memindai, memverifikasi, dan menyesuaikan format agar sesuai standar modern,” kata Cahyo.

Namun, pekerjaan ini memberi kebanggaan tersendiri. “Setiap kali kami menemukan data lama yang berguna untuk pengeboran baru, rasanya luar biasa—seperti menemukan potongan sejarah yang kembali hidup,” ujarnya.

Petugas CORE Lab PHR Zona Rokan, Helmi Yandri ,memperlihatkan jenis sampel yang dibungkus dengan wadah khusus, di pusat riset geologi, Rumbai, Pekanbaru, Riau, Rabu (24/9/2025). Sampel ini berkode Titan Cutting yang didapati dari kedalaman 8175 kaki. Foto: Azwar/bermutunews.com

Fungsi CORE Lab tidak berhenti pada eksplorasi. Data yang tersimpan menjadi bagian penting perencanaan produksi nasional. Dengan cadangan minyak Indonesia yang menurun, optimalisasi setiap sumur menjadi keharusan. “Tanpa pemahaman geologi yang baik, kita sulit menjaga produksi. CORE Lab membantu Pertamina mencapai target produksi satu juta barel per hari pada masa mendatang,” ungkap Cahyo.

Bahkan, data dari CORE Lab dapat mendukung kebijakan energi jangka panjang. Informasi tentang jenis batuan dan cadangan minyak memungkinkan pemerintah merencanakan investasi dan mengatur pasokan energi secara lebih akurat.

Senior Geophysic Interpreter CORE Lab PHR Zona Rokan , Cahyo Raharjo memperlihatkan jenis sampel cutting yang dimasukkan kedalam botol bening berlabel, di pusat  riset geologi, Rumbai, Pekanbaru, Riau,  Rabu (24/9/2025).  Cahyo Raharjo juga menjelaskan informasi masing-masing sampel guna untuk penelitian. Foto: Azwar/bermutunews.com

Dengan penuh perasaan, Cahyo menyentuh dan menatap sampel yang ada di meja dengan bangga. “Setiap batu di sini adalah warisan. Bukan hanya untuk Pertamina, tapi juga untuk bangsa,” ujarnya pelan.

Ia berharap fasilitas seperti CORE Lab terus dijaga dan diperluas. “Anak cucu kita mungkin masih membutuhkan energi dari bawah tanah. Data yang kita simpan hari ini akan menuntun mereka di masa mendatang,” katanya.(Azw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

null