Bengkalis (BM)– Dukungan terhadap Partai Gema Bangsa (PGB) terus menguat. Kali ini, sejumlah tokoh masyarakat di Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, menyatakan komitmennya untuk bergabung dan membesarkan partai baru tersebut.
Silaturahmi dan pernyataan sikap ini berlangsung pada Kamis (16/10/2025), dihadiri langsung oleh Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Gema Bangsa Riau, Alpasirin, M.IP.
Dalam pertemuan tersebut, Alpasirin menyampaikan apresiasinya atas semangat masyarakat Bengkalis yang ingin menjadi bagian dari keluarga besar Gema Bangsa. Ia memastikan, partai segera membentuk struktur kepengurusan di tingkat kabupaten.
“Insya Allah dengan adanya keinginan masyarakat untuk bergabung dan membersamai kita, kami ucapkan terima kasih. Dalam waktu dekat, kita akan segera bentuk pengurus Gema Bangsa Kabupaten Bengkalis,” ujar Alpasirin.
Menurut Alpasirin, setelah pertemuannya dengan tokoh masyarakat Bengkalis, Santun Sihombing, di Hotel Furaya Pekanbaru beberapa waktu lalu, disepakati bahwa Santun Sihombing siap memimpin DPC Partai Gema Bangsa Bengkalis dan mempersiapkan sejumlah instrumen pendukung organisasi.
“Pak Santun Sihombing ini sudah cukup banyak berinvestasi sosial terhadap masyarakat. Dari beberapa nama kandidat yang muncul, ada beberapa orang memang yang dinilai potensial, salahsatunya ya Pak Santun Sihombing ini. Komitmen dan keseriusan untuk membesarkan partai ini lebih terlihat jelas dari Pak Santun Sihombing bersama Mas Agung,” tambahnya.
Desentralisasi Politik, Ciri Khas Partai Gema Bangsa
Dalam diskusi yang berlangsung hangat, Alpasirin juga menjelaskan konsep politik yang menjadi ciri khas Partai Gema Bangsa, yakni desentralisasi politik.
Ia menilai, sebagian besar partai di Indonesia masih menerapkan sistem politik yang sentralistik, di mana keputusan penting sering kali hanya ditentukan oleh pengurus pusat di Jakarta.
“Kalau di partai lain, semua keputusan politik biasanya ditentukan pusat. Tapi Gema Bangsa berbeda. Kami menerapkan konsep desentralisasi, di mana kewenangan pusat didistribusikan ke daerah. Jadi, keputusan politik di Bengkalis ya harus melibatkan pengurus Bengkalis dan provinsi,” jelasnya.
Menurut Alpasirin, mekanisme desentralisasi ini memungkinkan pengurus daerah untuk lebih memahami dan menentukan arah perjuangan politik sesuai kebutuhan masyarakat setempat.
“Misalnya ada calon kepala daerah, kita tidak serta-merta dukung. Kita ukur dulu tingkat keterpilihan, visi, dan komitmennya terhadap rakyat. Kalau layak, baru kita dukung. Jadi, keputusan tidak perlu dibawa ke Jakarta,” tegasnya.
Partai Tanpa Kultus, Fokus pada Kaderisasi dan Investasi Sosial
Lebih lanjut, Alpasirin menegaskan bahwa Partai Gema Bangsa dibangun tanpa adanya kultus terhadap tokoh tertentu. Ia menekankan pentingnya kaderisasi dan investasi sosial di dalam tubuh partai.
“Gema Bangsa tidak mengenal kultus individu. Semua kader memiliki kedudukan yang sama. Saya sendiri, kalau bisa bertahan satu periode syukur, dua periode maksimal. Setelah itu harus ada regenerasi. Karena investasi sosial kita adalah mencetak kader berpikiran kritis,” ujarnya.
Ia juga menyebutkan bahwa Gema Bangsa harus memiliki diferensiasi yang jelas dibandingkan partai lain, terutama dalam hal pemahaman politik anggaran dan kebijakan publik.
“Kader Gema Bangsa harus cerdas dalam membaca politik anggaran. Kita harus tahu, apakah kebijakan pemerintah daerah benar-benar berkolerasi positif terhadap kesejahteraan rakyat atau tidak,” tutur Alpasirin.
Jika nanti Partai Gema Bangsa memiliki wakil rakyat di DPRD, lanjutnya, mereka harus aktif memperjuangkan kepentingan masyarakat, bukan hanya menjadi penonton.
“Kalau anggota dewan kita diam saja, ya akan kita evaluasi. Kita ingin kader yang berani bersuara untuk rakyat,” tegasnya.
Bangun Struktur dan Popularitas
Menutup pertemuan, Alpasirin menyampaikan dua strategi utama yang sedang dijalankan partai untuk memperkuat eksistensinya di Riau, yakni penguatan struktur organisasi dan peningkatan popularitas.
“Kita berusaha eksis membesarkan partai ini dengan dua metode: pertama, memperkuat struktur organisasi sampai ke daerah-daerah; kedua, meningkatkan popularitas partai agar semakin dikenal masyarakat,” tutupnya.
Tokoh masyarakat Mandau, Santun Sihombing, yang disebut-sebut akan memimpin Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gema Bangsa Kabupaten Bengkalis, menyatakan ketertarikannya terhadap nilai-nilai dan gagasan politik yang diusung oleh Partai Gema Bangsa.
Menurutnya, partai ini memiliki semangat kemandirian dan desentralisasi yang berbeda dari partai-partai lain.
“Saya lihat Partai Gema Bangsa ini gerakannya mandiri. ‘Gema’-nya itu adalah gerakan menuju kemandirian. Bagi saya, kemandirian itu harus dimiliki setiap daerah dan individu. Sentralisasi itu sudah zamannya dulu, sekarang justru kita perlu membangun gerakan politik yang desentralistik,” ujar Santun dalam pertemuan di Cendana Kopi Tiam Mandau.
Santun menilai, konsep desentralisasi politik yang diperkenalkan Gema Bangsa merupakan hal baru di dunia politik Indonesia, dan bisa menjadi langkah awal untuk melahirkan gaya kepemimpinan yang lebih adil serta dekat dengan rakyat.
“Saya belum pernah mendengar ada partai politik yang menerapkan desentralisasi secara serius. Ini sangat menarik. Prinsipnya bukan untuk melawan siapa pun, tetapi bagaimana kita bisa menjalin kekuatan baru dengan gaya politik yang berbeda — yang lebih terbuka dan berbasis pada kekuatan daerah,” ujarnya.
Ia juga mengajak rekan-rekan dan tokoh masyarakat lain di Bengkalis untuk ikut bergabung dan berjuang bersama Partai Gema Bangsa.
Menurutnya, semangat gotong royong dan kejujuran menjadi dasar penting dalam membangun kekuatan politik yang sehat.
“Saya mengajak kawan-kawan untuk bergabung, bukan sekadar untuk mengejar kekuasaan, tapi untuk membangun kemudahan dan kemandirian politik di daerah kita. Dengan kejujuran dan semangat bersama, saya yakin kita bisa memberikan warna baru di kancah politik Bengkalis,” tegasnya.
Santun menambahkan, melalui semangat desentralisasi dan kemandirian tersebut, Partai Gema Bangsa diharapkan dapat memberi pencerahan baru dalam praktik demokrasi di tingkat lokal.
“Mudah-mudahan pertemuan ini memberi pencerahan bagi kita semua. Kawan-kawan di sini tertarik dengan konsep desentralisasi yang ditawarkan Gema Bangsa, dan insya Allah ke depan kami siap bersama membesarkan partai ini di Bengkalis,” tutupnya.***
Langsung ke konten












