Jakarta (BM) – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menggelar Muktamar X hari ini, Sabtu (27/9/2025) pukul 15.00 WIB. Muktamar ini dijadwalkan digelar tiga hari kedepan hingga Senin, 29 September 2025.
Adapun agenda acara yang diselenggarakan di Mercure Convention Center Ancol, Jakarta Utara, ini untuk pemilihan Ketua Umum PPP dan struktur partai masa kepengurusan 2025-2030.
Terdapat tiga nama potensial yang akan merebutkan jabatan ketua umum. Juru Bicara PPP, Usman M Tokan, menyebut calon pertama ialah Muhammad Mardiono yang didukung 33 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP untuk kembali menjabat sebagai ketua umum.
Usman menyebut, karena kuatnya dukungan kepada Mardiono, bukan tidak mungkin ia kembali terpilih melalui jalur aklamasi.
“Bapak Mardiono yang sudah siap karena didukung oleh 33 wilayah. Sehingga beliau berkesempatan bisa menang, bahkan mungkin bisa jadi aklamasi,” ujar Usman, saat dihubungi.
Nama kedua, ialah mantan Menteri Perdagangan (Mendag), Agus Suparmanto, yang didukung mantan Ketua Umum PPP, Muhammad Romahurmuziy.
“Gus Rommy ini kan kita dengar berita dari mana-mana, beliau sempat ke Amran, lalu terakhir ke Agus Suparmanto. Jadi boleh dibilang beliau hari ini yang memotori dukungan,” ujar Usman.
Kemudian ketiga, ialah Husnan Bey Fananie, yang merupakan mantan Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Azerbaijan.
Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP, Mardiono, menjelaskan Muktamar PPP merupakan agenda tahunan yang digelar rutin lima tahun sekali. Ada tiga agenda yang akan dibahas, mulai pembentukan kepengurusan baru, evaluasi kinerja, hingga rencana kerja lima tahun jelang Pemilu 2029.
“Pertama adalah menyampaikan pertanggung jawaban kinerja selama lima tahun semasa periode,” kata dia usai Doa Bersama Muktamar X PPP di Jakarta Pusat, Jumat (26/9/2025).
Lebih lanjut, Mardiono memastikan, acara Muktamar PPP X akan berlangsung sederhana, karena digelar di tengah kondisi gejolak masyarakat yang kurang baik.
“Oleh karena itu, Muktamar besok memang kita selenggarakan dengan cara yang sangat sederhana, kita doa malam ini juga itu sangat sederhana, tidak ada bingar-bingar bendera-bendera, tidak ada ya sepanduk-sepanduk,” imbuh dia.
Sebagaimana diketahui, konflik internal PPP yang berlarut-larut membuat kursi ketua umum partai Islam tertua di Indonesia ini kosong. Seperti konflik antara Romahurmuziy atau Romy dengan Djan Faridz pada 2014.
Perseteruan Romy vs Djan Faridz terjadi karena dualisme kepemimpinan antara kubu Romy yang mendukung koalisi Jokowi dan kubu Djan Faridz. Konflik berlangsung lebih dari satu tahun, hingga akhirnya dimenangkan kubu Romy melalui jalur hukum.
Pemberhentian Suharso Monoarfa sebagai ketua umum PPP pada 2022 juga memicu gejolak internal, hingga akhirnya Muhammad Mardiono dipilih sebagai Pelaksana Tugas (plt) Ketua Umum PPP hingga sekarang.
Mukerwil PPP Riau Versi Afrizal Hidayat digelar di Jakarta sehari sebelum Muktamar
Namun informasi gejolak muncul di kubu Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Provinsi Riau. Hal ini merembet pada Muktamar pemilihan ketua umum (Ketum).
Setelah kubu Iqbal Sayuti lebih dulu menggelar Mukerwil dan memutuskan mendukung Mardiono sebagai Caketum, kini giliran Afrizal Hidayat yang menggelar Mukerwil dan memutuskan calon ketua umum yang akan diusung.
“Kami DPW dan DPC PPP se Provinsi Riau, menyatakan mendukung dan memilih bapak H Suparmanto sebagai Ketua Umum periode 2025-2030. Semoga Allah meridoi,” kata Afrizal.***